Sunday, June 26, 2011

Apakah perlu negara Islam menubuhkan kesatuan bola sepak sendiri?


Media massa Barat menonjolkan bagaimana air mata & sujud para pemain bolasepak wanita Iran yang tidak bersedia mengorbankan kemuliaan mereka sebagai Muslimah ketika mengikuti pertandingan pemilihan Olimpik 2012 yang bakal diadakan di London. Pihak pengurusan Bahrain berjaya membantah & menggagalkan pertandingan pasukan bolasepak wanita Iran ketika perlawanan dengan team Jordan pada Jumat 3 Jun di Amman baru-baru ini dengan alasan team dari Iran mengenakan pakaian Islam dan berjilbab.

Setelah keputusan berat sebelah itu, para pemain Iran bersama-sama menyanyikan lagu kebangsaan Iran, kemudian berlari mengelilingi padang sambil mengibarkan bendera Iran. Setelah itu mereka bersujud di atas bendera Iran dan meninggalkan padang dengan mata berkaca-kaca. Keputusan pihak pengurusan Bahrain itu sangat mengecewakan apabila kedua pasukan sudah siap masuk di padang untuk memulakan pertandingan. Namun sikap pasukan Iran membuat para pemain Jordan dan juga para penonton terharu. Mereka memberi sokongan dengan bertepuk tangan mengiringi para pemain Iran ketika keluar padang.

Peristiwa tersebut mendapat sorotan meluas dari media massa Barat termasuk BBC, New York Times, Xinhua, dan bahkan Times of India. Dalam berbagai laporan disebutkan, "Team bola sepak wanita Iran dilarang mengikuti pertandingan pemilihan Olimpik 2012 London kerana memakai pakaian Islam.""Berdasarkan ketetapan FIFA, dilarang menutupi leher dan telinga ketika bertanding, namun Persatuan Bola sepak Kebangsaan Iran menyatakan bahwa pihaknya telah mendapat persetujuan dari FIFA dua tahun lalu bahwa pasukan wanita Iran itu dapat bermain dengan tetap mengenakan jilbab." 

Pasukan bolasepak wanita Iran berada di tangga 51 alam ranking terbaru FIFA.
Setelah pembatalan tersebut, pasukan tersebut segera meninggalkan Amman menuju Teheran. Pasukan Iran itu menduduki tangga pertama dan telah bersedia untuk memasuki babak kedua. Ketua Persatuan Kebangsaan Bolasepak Iran, Ali Kaffashian, menyatakan sangat sedih dengan peristiwa tersebut & menyatakan, pihaknya akan merujuk hal tersebut kepada FIFA. Kaffashian menegaskan bahwa Iran sebelumnya telah mendapat persetujuan dari ketua FIFA agar para pemain wanita Iran dapat tampil dengan mengenakan penutup kepala khas untuk menjaga nilai-nilai Islam.

APAKAH PERLU NEGARA-NEGARA ISLAM MENUBUHKAN KESATUAN BOLASEPAKNYA SENDIRI?

No comments: